Rabu, 16 April 2008

Perbaikan gizi: Keterlibatan Masyarakat Masih Minim

Sabtu, 5 April, 2008 oleh: eman
Perbaikan gizi: Keterlibatan Masyarakat Masih Minim
Gizi.net - Tingginya angka kasus gizi kurang dan gizi buruk di Tanah Air menunjukkan upaya pemantauan tumbuh kembang dan pemenuhan gizi anak-anak di bawah usia lima tahun belum optimal. Untuk itu, partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi perlu ditingkatkan.

Berdasarkan data Departemen Kesehatan tahun 2007, jumlah anak balita bergizi kurang dan buruk mencapai 4,13 juta anak, dan 755.397 orang di antaranya tergolong risiko gizi buruk. Hasil surveilans gizi menunjukkan, kasus gizi buruk yang ditemukan dan ditangani tahun 2007 ada 39.080 orang.

Terkait hal itu, Kepala Subdirektorat Bina Gizi Makro Depkes, Minarto menyatakan pihaknya sedang merancang Kartu Menuju Sehat (KMS) baru sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

”Dengan KMS baru, pemantauan berat badan anak balita bisa lebih sensitif, berat badan anak lelaki dan perempuan dibedakan. Perkembangan berat badan ini terkait status gizi anak balita,” ujarnya.

Manajer Program Jakarta Nutrition Program Mercy Corps Husnul Ma’ad dalam diskusi yang diprakarsai Forum Komunikasi Gizi dan Kesehatan bertema ”Pemantauan Gizi”, Senin (31/3) di Jakarta, menyatakan, pemerintah akan sulit mengatasi masalah gizi kurang dan buruk tanpa ada partisipasi masyarakat.

Husnul menyatakan, masyarakat selama ini kurang dilibatkan dalam mengatasi masalah gizi kurang dan buruk. Masyarakat umumnya hanya sebagai kelompok sasaran dan tidak dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan. Akibatnya, sosialisasi program sebatas slogan dan belum dapat mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.

”Untuk mengurangi angka kurang gizi anak balita, perlu intervensi perubahan perilaku nutrisi dan perilaku kebersihan serta sanitasi,” ujarnya. (EVY)

Sumber: Kompas, Selasa, 1 April 2008
Dikutp dari:www.gizi.net